Kisah Dibalik Tren 'Jangan Ya Dek Ya': Dari TikTok ke Media Sosial

how to get a credit card, how does credit card work, how to reset iphone, who hosts a web site, how many years is law school, what can you do with a business management degree, what is managed services

 

Jangan Ya Dek Ya

Baru-baru ini, sebuah video berjudul "Jangan Ya Dek Ya" viral di TikTok, menarik perhatian warganet dengan beragam komentar dan banyak dibagikan.

Video ini merupakan rekaman lucu yang diunggah oleh akun TikTok @zio.butto.pink, dan langsung menjadi favorit di berbagai platform media sosial. TikTok, sebagai platform awal mula tren ini, memperlihatkan betapa cepatnya konten ini menyebar.

Di era digital saat ini, konten kreator berlomba-lomba menciptakan tren baru. Konten yang kreatif, unik, dan mampu menarik perhatian netizen selalu menjadi kunci. Lalu, bagaimana asal-usul tren "Jangan Ya Dek Ya" bisa viral di TikTok dan platform lainnya? Simak artikel ini untuk menemukan jawabannya.

Tren ini dipopulerkan oleh pengguna TikTok @zio.butto.pink yang mulai membuat konten sketsa dengan pertanyaan-pertanyaan nyeleneh kepada anak kecil sejak April 2024. Setiap kali anak kecil mulai menjawab, ia akan mengucapkan "jangan ya dek ya" sebagai penanda bahwa pertanyaan itu hanya gurauan semata.

Video yang diunggah pada 15 April 2024 ini berhasil masuk FYP dan telah ditonton sebanyak 17,4 juta kali. Tidak hanya itu, video tersebut juga mendapatkan 869,9 ribu likes dan 14,2 ribu komentar dari warganet.

Tren ini tidak hanya viral di TikTok, tetapi juga menjadi trending di X (sebelumnya Twitter) dengan 86,8 ribu cuitan, foto, dan video terkait tren ini menghiasi beranda.

Sejumlah publik figur turut meramaikan tren ini. Fadil Jaidi, seorang konten kreator, mengaku tidak bisa menahan tawa saat menyaksikan video tersebut. Awalnya, Fadil hanya membagikan salah satu video dari akun TikTok @zio.butto.pink di Story Instagram. Tak lama kemudian, ia mulai mempraktikkan tren ini kepada anggota keluarganya, seperti Pak Muh, Mama Ida, Kak Yislam, hingga Dilla Jaidi.

Reaksi keluarganya spontan tertawa melihat tingkah lucu Fadil. Salah satu konten yang ramai adalah ketika Fadil menjahili adiknya dengan pertanyaan-pertanyaan kocak. “Dek, sudah pernah make-up-in Tina Toon waktu kecil belum, Dek? Udah pernah cukurin alis musang belum, Dek? Jangan ya dek ya,” tanya Fadil, yang hanya dijawab dengan tawa oleh adiknya.

Selain tren "Jangan Ya Dek Ya", banyak tren konten di TikTok untuk hiburan. Sejumlah artis seperti Arafah dan Raply Paksel juga ikut meramaikan tren ini.

Itulah asal-usul tren "Jangan Ya Dek Ya" yang FYP di TikTok. Semoga tren-tren viral lainnya seperti “Mbak Taylor” dan “I Don’t Stress I’m So Bless” dapat terus menghibur warganet di rumah.

Kisah Dibalik Tren 'Jangan Ya Dek Ya': Dari TikTok ke Media Sosial

Pakai Gopay Later

Bisa Cicil 0%