Heboh! Video Warga Berebut Daging Bekas Musnah dari Bea Cukai di Tempat Pembuangan Akhir Bengkalis Jadi Viral di Medsos

how to get a credit card, how does credit card work, how to reset iphone, who hosts a web site, how many years is law school, what can you do with a business management degree, what is managed services

Sebuah video mengenai sekelompok warga yang berebut daging bekas musnah dari Bea Cukai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Bengkalis sedang ramai diperbincangkan di media sosial.

$ads={1}

Video ini pertama kali diketahui dari unggahan halaman Facebook dengan akun @Warga Bengkalis.

Dalam keterangan yang disertakan pada unggahan tersebut, tertulis, "Daging impor ilegal sebanyak 41,2 ton yang sebelumnya telah dimusnahkan (ditanam) oleh Bea Cukai Bengkalis di TPA Kecamatan Bantan. Diduga telah diambil oleh sejumlah warga."

Dalam video yang diunggah, terlihat beberapa warga tengah menggali dan menggaruk tanah, diduga untuk mengambil daging yang telah tertimbun di area tersebut.

Selain warga yang sibuk berebut daging, terlihat pula sebuah alat berat berwarna kuning sedang melakukan aktivitas di area tersebut.

Akun tersebut juga memberikan peringatan kepada warga agar berhati-hati saat membeli daging dengan harga yang sangat murah.

$ads={2}

Video Pemusnahan Daging di Bengkalis LINK

"Tetap waspada saat membeli daging dengan harga yang sangat murah," demikian tulis akun tersebut.

Dalam Musnahnya Daging oleh Bea Cukai

Kapolres Bengkalis, AKBP Setyo Bimo, menjelaskan bahwa daging yang diperbutkan oleh warga di tempat sampah tersebut adalah barang musnah yang telah dilakukan oleh Bea Cukai.

"Setelah dimusnahkan, daging-daging tersebut ditimbun di TPA, namun menjelang siang hari, warga mendatangi TPA tersebut dan mengambil daging-daging tersebut dengan menggali lagi," ujar Bimo pada Selasa (30/5/2023), seperti yang dilansir oleh Detik.com.

Bimo tidak menampik adanya sebagian warga yang tidak bertanggung jawab dengan menjual daging-daging yang diambil dari tempat sampah tersebut.

"Tidak jarang juga ada yang menjualnya," tambahnya.

Untuk mencegah masalah ini semakin meluas, pihak kepolisian bekerjasama dengan pemerintah daerah melakukan operasi pasar.

"Kami telah memberikan arahan kepada Kapolsek agar daging-daging ini dapat diambil dan dimusnahkan dengan cara lain. Kami melaksanakan tindakan ini sebagai upaya menjaga keamanan, mengingat kami tidak mengetahui dari mana asal-usul daging-daging ini, dan juga mengingat banyaknya bakteri yang terdapat di dalamnya karena telah tertimbun dalam sampah basah," jelasnya.