Band rock terkenal asal Inggris, Coldplay, dijadwalkan akan menggelar konser di Indonesia pada bulan November mendatang, tepatnya di Stadion Gelora Bung Karno. Namun, rencana konser ini mendapat tentangan dari Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Novel Bamukmin.
Â
$ads={1}
Novel Bamukmin, Wasekjen PA 212, bahkan mengancam akan mengadakan demonstrasi besar-besaran jika konser Coldplay tetap dilaksanakan. Tentangan PA 212 ini menjadi sorotan dan menarik perhatian dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Dalam sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, Gibran merespons berita mengenai penolakan PA 212 dengan mengunggah ulang berita tersebut sambil menyertakan emotikon wajah yang sedang tertawa terbahak-bahak dan emotikon tangan yang sedang mencubit.
Unggahan Gibran ini pun mendapatkan beragam respons dari netizen. Salah satu netizen dengan akun Fortis menanyakan apa yang akan dilakukan jika konser Coldplay dibatalkan karena penolakan tersebut. Sementara itu, netizen dengan akun kangerry menyatakan bahwa penolakan terhadap bola dan musik adalah hal yang membuat orang sulit, mengingat selera musik seseorang bisa berbeda.
Â
$ads={2}
Tak hanya itu, beberapa netizen juga memberikan saran untuk memindahkan lokasi konser ke Solo. Ada yang mengusulkan agar konser dipindahkan ke Jogja agar penonton bisa lebih dekat dan lebih hemat biaya. Ada juga yang menyarankan agar konser dilaksanakan di Manahan. Bahkan, ada netizen yang meminta Gibran untuk mengambil alih dan memindahkan konser ke Manahan.
Tentu saja, respon Gibran ini dianggap sebagai guyonan atau candaan, mengingat cuitannya menggunakan emotikon yang berarti menyindir dengan cara yang santai dan tidak serius. Namun, sikap santai Gibran ini juga menunjukkan bahwa ia tidak terlalu menghiraukan tentangan dari PA 212 terhadap konser Coldplay di Solo.