Mengenal 10 Tanda Bisnis Artis dari Pencucian Uang Menurut Ahli Manajemen Rhenald Kasali

how to get a credit card, how does credit card work, how to reset iphone, who hosts a web site, how many years is law school, what can you do with a business management degree, what is managed services

Sosok artis dengan inisial R disebut-sebut terlibat dalam dugaan pencucian uang eks pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun. KPK saat ini akan menginvestigasi sosok artis R terkait dugaan gratifikasi.

$ads={1}

Informasi tentang sosok artis R muncul berdasarkan keterangan dari Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus, yang telah memberikan berbagai data ke KPK.

Pencucian uang atau money laundering adalah tindakan ilegal untuk menyembunyikan asal-usul uang atau harta seseorang melalui berbagai transaksi agar terlihat berasal dari sumber yang legal.

Guru Besar bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, merincikan 10 tanda-tanda bisnis artis dari pencucian uang.

Pertama, bisnis artis yang terlibat pencucian uang bisa secara instan memiliki usaha besar. Kedua, mereka terlihat mendapatkan uang dengan mudah.

Ketiga, mereka selalu punya alasan untuk menjelaskan sumber kekayaan mereka. Keempat, mereka cenderung membangun kerajaan baru yang sangat besar. Kelima, mereka akan mengaku modalnya berasal dari warisan atau dari kepintaran dalam bisnis yang sulit dipahami orang lain.

Keenam, biasanya ada sosok tersembunyi di balik bisnis mereka. Ketujuh, mereka tidak memiliki keahlian di bidang bisnis yang mereka geluti.

Kedelapan, mereka dikelilingi oleh media dan investasi di beberapa kanal media. Kesembilan, mereka terlihat sangat dermawan. Kesepuluh, di perusahaan yang didirikan dari bisnis cuci uang, biasanya akan muncul masalah seperti karyawan yang terlibat dalam tindakan kriminal.

$ads={2}

Dalam hal ini, sosok artis R akan didalami oleh KPK terkait dugaan gratifikasi. Hal ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan penindakan tindakan pencucian uang agar tidak merugikan masyarakat dan merusak integritas bisnis yang sehat.