Â
Sebuah skandal pencucian uang bernilai fantastis telah menyeret seorang artis perempuan berinisial P sebagai salah satu sosok yang terlibat. Skandal ini membuktikan bahwa pencucian uang tidak hanya dilakukan oleh pengusaha dan pejabat publik, tetapi juga oleh publik figur seperti artis.
Â
$ads={1}
Iskandar Sitorus, Sekretaris Indonesian Audit Watch, mengatakan bahwa para artis sering terlibat dalam skema pencucian uang karena mereka diendorse oleh para pelaku kejahatan tersebut. "Mereka cenderung menggunakan para bintang atau public figure atau selebriti untuk mengendorse produk-produk mereka, mengendorse bisnis-bisnis yang selama ini dikategorikan sebagai bisnis hitam untuk menjadi putih," tambahnya.
Iskandar juga mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki data di mana 100 persen saham sebuah perusahaan dimiliki oleh sebuah pemerintah provinsi. Kemudian, bank di daerah tersebut mengalirkan dana dengan nama biaya komisi. Dana tersebut kemudian dialokasikan menjadi lini-lini bisnis seperti pusat kebugaran, pusat kecantikan, skincare, butik, dan petshop yang nilainya mencapai Rp4,4 triliun.
Beberapa sosok artis, termasuk inisial P, diduga menerima dana endorse untuk 'mencuci' bisnis dari uang haram tersebut menjadi bersih. Iskandar berharap agar artis tersebut tidak lagi terlibat dalam skema pencucian uang dan tidak mengendorse bisnis-bisnis yang buruk.
Â
$ads={2}
Skandal ini menunjukkan bahwa pencucian uang tidak mengenal batas dan dapat menyeret siapa saja, termasuk publik figur seperti artis. Oleh karena itu, semua pihak harus waspada dan berhati-hati dalam melakukan bisnis serta menolak terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum.
