Rekamragam.my.id - Pengguna sosial media kembali ramai dengan munculnya sebuah video trending Elnaaz Norouzi di sosial media Instagram pribadinya.
Elnaaz Norouzi mengunggah sebuah video melepaskan pakaiannya sebagai protes pada peraturan akhlak. Video Elnaaz Norouzi langsung trending di Instagram.
Ingin tahu seperti apakah video trending Elnaaz Norouzi di Instagram? Berikut pembahasan lengkapnya yuk simak.
Elnaaz Norouzi, sebagai seorang artis kelahiran Iran dan populer karena peranannya dalam serial Netflix dengan judul ‘Sacred Games'.
Sosoknya jadi perbincangan netizen sesudah mengunggah sebuah video trending melepaskan pakaian. Ia sudah bergabung dengan unjuk rasa luas perempuan Iran menantang polisi moralitas negara tersebut.
Dalam video yang ia bagikan di sosial media di Instagram, Norouzi mengatakan jika wanita mempunyai kebebasan untuk kenakan apa saja yang mereka sukai.
Berikut ini Video Trending Elnaaz Norouzi
Dalam rekaman video trending Norouzi melepaskan satu-satu pakaiannya sampai ia ttttiiit. Sejauh video ia sangat mengedepankan mengenai wanita harus kenakan apa saja yang mereka inginkan.
Apa yang Elnaaz Norouzi sampaikan ialah opsi individu tiap wanita, dan tidak ada yang bisa menghentikannya. Sayang, video itu sudah di hapus dari sosial media.
Norouzi menulis, "Tiap wanita, di mana saja di dunia, dari mana juga ia berasal, harus mempunyai hak untuk kenakan apa saja yang ia inginkan dan kapan atau di mana saja ia ingin menggunakannya.
Tidak ada pria atau wanita yang lain mempunyainya. Hak untuk mengadilinya atau meminta untuk kenakan pakaian sebaliknya."
"Tiap orang mempunyai pandangan dan kepercayaan yang lain dan mereka harus di hargai. Demokrasi memiliki arti kemampuan untuk memutuskan.
Tiap wanita harus mempunyai kekuatan untuk memutuskan tubuhnya sendiri. Saya tidak mempromokan ketelanjangan, saya mempromosikan kebebasan memilih," ia menulis di samping.
Ini terjadi sesudah gelombang amarah yang berjalan di penjuru dunia sesudah kematian Mahsa Amini, yang berumur 22 tahun, dan ditangkap di Teheran oleh polisi moral.
Saat ia di jemput pada 16 September, ia dipastikan wafat sesudah 3 hari. Kematiannya sekarang sudah menimbulkan gelombang protes di penjuru dunia.
Dalam protes itu, wanita dari berbagai penjuru, coba ekspresikan rasa jijik mereka dengan membakar jilbab mereka.